Dia tidak jarang dikhianati oleh teman-temannya. Bagi dia
bisa berbagi dengan teman perempuan hanyalah mimpi belaka. Sampai akhirnya ia
memutuskan untuk berteman dengan anak laki-laki dan menjaga jarak dengan anak
perempuan.
Dulu sewaktu masa sekolah, Dia sering memiliki teman
perempuan. Dan ia selalu menceritakan kehidupannya yang menarik pada temannya
dan saling memberi pendapat. Sekarang ia harus belajar menyimpan semuanya
sendiri atau menceritakannya pada notebook, atau buku diary. Terkadang
ceritanya tidak selalu berupa cerita. Bisa puisi ataupun gambar.
Aku prihatin dengan sahabatku itu. Makanya aku senang
bertemu dan bisa menjadi salah satu temannya. Aku bahagia dia bisa menceritakan
semua bebannya padaku.. Seenggaknya walaupun aku bukan perempuan dan aku tidak
bisa memberikan solusi, tapi aku bisa membantunya melampiaskan semua beban,
masalah, dan kesedihanny. Aku percaya, anak baik seperti dia tidak akan pernah
sendiri. Akan selalu Tuhan sediakan teman untuk mengisi kehidupannya.
0 komentar:
Posting Komentar