My Live, My Love, My Story

Read More

Slide 1 Title Here

Slide 1 Description Here
Read More

Slide 2 Title Here

Slide 2 Description Here
Read More

Slide 3 Title Here

Slide 3 Description Here
Read More

Slide 4 Title Here

Slide 4 Description Here
Read More

Slide 5 Title Here

Slide 5 Description Here

Minggu, 19 November 2017

Lika Liku Kehidupan Lika


Hai, akhirnya aku mendapat inspirasi lagi untuk menulis.

Aku terinspirasi dari buku ‘Dilan’ karya Pidi Baiq, yang menceritakan tentang kisah ‘seseorang’. Dimana sampai sekarang aku sendiri masih bingung, apakah dia hanya fiksi, ataukan dia nyata?

Terlepas dari siapa tokoh Dilan, kali ini aku jadi ingin menceritakan tentang Lika Liku kehidupan Lika.

Lika adalah teman ku. Tunggu. Umurnya sebenarnya jauh dari umurku. Belakangan aku mulai mennyadari, tanpa sengaja ternyata aku sudah memperlakukan dia sepeti adikku sendiri. Beberapa kali saat kami makan bersama, aku reflek marah padanya saat dia terlalu banyak memakan sambel. Itu aku lakukan karena aku ingin menjaganya. Dia sering mengalami sakit lambung, aku tau dengan pasti sambel merupakan musuh terbesar!

Aku juga beberapa kali marah padanya jika dia mulai tidak teratur makan, atau bahkan tidak makan demi menghemat uangnya. Bukan apa-apa, masalahnya aku tau sekali, sakit lambung itu tidak enak, dan berbahaya.

Aku bangga padanya. Dia bukan anak kota. Dia bukan anak yang berlatar belakang ekonomi mampu. Tapi kalimat ‘Bisa karena mau’ itu berlaku bagi dia. Dia adalah anak yang mau belajar. Anak yang mau maju. Dengan gaji yang tidak besar, dia bisa menabung untuk kuliah. Dia punya semangat yang besar untuk kuliah dan belajar. Dia punya semangat yang besar untuk kembali ke kampungnya dengan membawa ilmu untuk perubahan bagi kampungnya. Orang tua Lika bekerja sehari-hari sebagai petani. Suatu hari saat kami sedang makan siang bersama, Lika pernah bercerita padaku bahwa Indonesia adalah negara yang aneh. Makanan pokok masyarakat di Indonesia adalah nasi, namun Petani, orang yang membuat nasi itu ada, 1ustru merupakan orang yang miskin di Indonesia. Penjual beras bisa kaya, mengapa pembuat beras tidak kaya. Aneh kan?

Aku belum terlalu paham mengenai permasalahan ini. Entah kenapa aku sangat tertarik untuk mulai mencari tahu, mengapa petani kita masih miskin padahal NASI adalah makanan utama di negara kita. Mungkin lain waktu aku harus ke kampung Lika dan melihat sendiri bagaimana NASI dibuat.

Beralih kembali ke kisah tentang Lika. Kalau boleh jujur, pertama kali aku bertemu dengannya, dia adalah anak yang polos dan bisa dimainin oleh siapapun. Aku beberapa kali mengajarinya bagaimana bersikap cuek dan mmilih mana orang yang bisa kita bantu dan mana yang tidak perlu kita bantu. GOTCHA! Seperti yang aku bilang diawal, dia anak yang mau belajar, sehingga ajaranku pun dengan cepat dia praktikkan. Bukannya aku sok jago, hanya saja aku paling tidak suka jika ada anak yang ditindas. Baik bukan berarti bisa dimanfaatkan!

Yang paling aku suka dari Lika, meski usianya masih muda pemikirannya cepat matang. Aku suka saat dia memutuskan pasangannya dengan alasan beda pemikiran. Tepatnya memang tidak seperti itu, tapi kurang lebih seperti itu. Sekarang dia sedang berpikir bahwa pacaran hanya membuang-buang waktu dan uang. Untuk apa kita pacaran kalau dengan berteman kita bisa mengenal pria itu? Buat apa kita pacaran kalau kita tidak tau apa tujuan kita pacaran. Perasaan bukan satu-satunya yang bisa membuat kita bahagia. Pacar bukan satu-satunya orang yangg harus kita pikirkan. Perlu selalu diingat kita punya orangtua yang membesarkan kita sehingga kita bisa berdiri sendiri. Jadi kalau kita tidak tahu untuk apa kita pacaran, lebih baik kita membuang waktu kita untuk menyenangkan orang tua kita.

Itu sedikit cerita tentang Lika. Semoga kalian bisa mengambil beberapa pelajaran yang sudah aku sharingkan kepada Lika ya! Salam sukses!

Read More

Social Profiles

Twitter Facebook Google Plus LinkedIn RSS Feed Email Pinterest

Me ^^

Me ^^
I LOVE FIKOM UNPAD

UNPAD - Fikom

Diana Lidya Ekaputri. Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts

Contact Us

Nama

Email *

Pesan *

PAPI - MAMI

PAPI - MAMI
Mereka adalah orang yang paling aku cintai didunia ini.. Aku pasti akan membahagiakan mereka dan menempatkan mereka di kursi kehormatan !

LATEST POSTS

Recent Posts

TKD

PEJABAT

PEJABAT
Pelajar Mantab IPA Empat

TKD

TKD

Copyright © Diana Lidya Ekaputri | Powered by Blogger
Design by Lizard Themes | Blogger Theme by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com