Heii.. Lihat pria dewasa yang ada di foto itu. Apa kalian
tahu siapa dia??
Baiklah, aku tidak akan beritahu pada kalian, siapa dia
sekarang!!
Tidak penting bagiku siapa dia sekarang, mengapa sekarang
dia begitu, apa yang ia lakukan sekarang, dimana ia sekarang, bagaimana
hidupnya sekarang. Karena aku menceritakan dia yang dulu.
Dia adalah seorang paman , yang sekarang sudah hilang (dari
hidupku). Dia masih ada dibumi tapi sudah terdelete penuh dari hatiku! Meskipun
begitu, kenangan tentang ‘dia’ tak akan pernah hilang, dan selalu hadir
sekalipun hanya didalam mimpiku... *pahit!!*
Banyak hal yang dulu aku lewatkan bersama dengan dia. Kami
sering jalan-jalan bersama. Saat jalan-jalan dengan mobil, ia sering kali
mengendarai mobil dengan cepat, lalu aku yang masih kecil, polos dan belum
mengenal arti dari bahaya, langsung menantangnya untuk membalap 100 mobil, dan
aku yang akan menghitungnya.
Ia sering mengeluarkan canda yang membuatku tertawa
terbahak-bahak.
Ia juga sering membelikan aku baju yang lucu.
Ia juga pernah membelikan aku boneka monyet besar yang lucu
(sampai sekarang masih ada) dan barbie yang tercantik.
Kami sering mengunjungi wahana-wahana permainan dan main
bersama.
Sekalipun aku masih kecil waktu itu tentu saja aku
mengingatnya dengan jelas.
Aku ingat dia sering meledekku , dan mengancam menggigitku
kalau aku tidak mau menuruti maunya. Yang paling lucu adalah, kalau aku ada
mau, aku harus merayunya , mencium pipi kiri dan kanan, sampai jidatnya.
Itu terus berlangsung menghiasi waktu masa kecilku..
Aku merasa, beruntung.. (pernah) Punya seorang paman yang
begitu baik, yang begitu care padaku.
Kadang, aku merasa lupa ia pamanku.
Karena aku lebih suka menganggap ia ayah keduaku.
Kedatangannya kerumahku (dulu) selalu menjadi sukacita
bagiku..
Sampai suatu hari (entah kapan), semua itu tiba-tiba harus
berakhir. Tawa itu berubah menjadi tangis dalam doaku setiap hari minggu di
rumah Tuhan. Entah sejak kapan ia semakin menjauh, entah karena apa dia
meninggalkanku.
Aku merasa tidak punya salah apapun padanya.. Tapi ia sudah
melupakan semua yang indah itu. Semua kenangan manis yang seharusnya abadi
itu..
Aku tidak peduli seberapa kaya ia sekarang.. Aku tidak mau
tahu seberapa terhotmatnya dia sekarang. Dan aku tidak mau dengar kesuksesan
apa saja yang sudah ia raih sekarang. Yang aku mau, Tuhan kembalikan senyumnya
yang dulu, dan hatinya yang kini telah hilang dirampas dunia..