Apa yang dikatakan ayah saya baru saya lihat kebenarannya
setelah saya bersahabat dengan Bandung dan Damrinya selama beberapa hari ini.
Melelahkan memang, namun cukup menyenangkan.
Bandung kota bermartabat.
Sebenernya Bandung adalah salah satu kota pelajar di
Indonesia, sama halnya dengan Jogja. Namun ada yang aneh dengan kota ini.
Sepertinya status ‘kota pelajar’ berubah
menjadi ‘kota hiburan’.
Di setiap sisi daerah Bandung terdapat perguruan tinggi dan
sekolah. Banyak sekali. Pelajar, mahasiswa/i bertebaran dimana-mana, bahkan
sampai malam. Namun kehadiran hotel-hotel kecil dan mall-mall besar yang tidak
jauh dari sekolah atau perguruan tinggi sungguh mengganjal. Untuk apa??
Pastinya mereka punya alasan mengapa mendirikkan mall di sana
atau hotel kecil. Saya tidak menemukan tempat besar yang bisa menjadi alasan
seseorang untuk berada ditempat itu selama seharian penuh sehingga membutuhkan
hotel.
Yaa.. sudah saatnya kita sadari, inilah moral pelajar di
negri kita. Budaya barat sudah masuk dan merubah kehidupan generasi-generasi
yang seharusnya menjadi penerus bangsa ini.
Sok Dewasa? Bukan.. Hanya saja, saya agak prihatin dan bertanya-tanya
siapa yang akan memajukan bangsa ini jika moral generasinya tidak dijaga? Hanya
uang semata yang dipikirkan oleh warga kita.
Tempat yang cocok berada di dekat sekolah atau perguruan
tinggi adalah buku, percetakkan, fotocopy, warnet. Hotel hanya akan menjadi
iblis bagi para pelajar untuk berbuat tidak senonoh dan akhirnya merusak masa
depan mereka.
Sebenernya untuk memajukan negara kita, kita tidak perlu
berpikir terlalu jauh, dari menyamakan harga BBM dengan negara luar, atau
membersihkan negara dari korupsi. Penghasilan para pekerja. Cukup dengan
mendidik para generasi baru dengan tegas, membentuk moral dan kualitas, maka dengan
sendirinya negara kita akan maju.
Oke itu kembali lagi kepada diri individu dan kecintaan diri
pada negara.
Yang jelas, inti dari tulisan ini, saya begitu prihatin
dengan keadaan generasi baru, yang dirusak oleh para orangtua itu
sendiri-sekian !