Tapi
sayang..., besarnya bumi sekalipun ternyata tidak sebanding dengan kasih sayangmu
padaku selama ini.
Mami,
20 tahun engkau merawatku dengan sangat baik.
Kau
mengurusku hingga aku menjadi gemuk dan sehat.
Kau
merawatku hingga kulitku halus dan bersih.
Dan
kau tidak sempat, atau mungkin lupa untuk mengurus dirimu sendiri hanya demi
anak-anak mu ini.
Sehingga
kini.. kau terlihat kurus,
kakimu
pecah-pecah,
dan
jari-jarimu sakit karena telah terkena asam urat.
Dulu,
saat aku sakit,
kau
selalu merawatku hingga aku sembuh.
Kau
memasakkan ku makanan kesukaanku dengan sangat enak.
Kau
memberikanku obat dengan teratur.
Kau
memelukku setiap malam sambil mendoakanku agar aku sembuh.
Semua
kau lakukan dengan tanganmu sendiri tanpa bantuan orang lain.
Tapi
saat kau sakit... Kau mengurus dirimu sendiri.
Aku
sibuk dengan duniaku.
Seringkali
aku merasa, sudah kewajiban dan tugasmu mengurusku bila ku sakit,
dan
bukan tugasku merawatmu saat kau sakit.
Kau
beruntung memiliki suami (papi) yang baik,
yang
mampu merawatmu,
menjagamu..
Saat
anak-anakmu justru pergi dan melupakan dirimu yang sedang sakit.
Setiap
sekolah, bajuku selalu rapih karena engkau yang mencuci dan menyeterikanya.
Di
pagi buta, ketika matahari belum menampakkan dirinya, dan banyak orang masih
terlelap dalam tidurnya.
Dirimu
sudah bangun menyiapkkan sarapan dan bekal
untukku.
Padahal
terkadang, aku tau betul matamu masih ingin terpejam, dan tubuhmu masih meminta
berbaring dibalik selimut lembut itu.
Tapi...,
kau melawan itu semua karena cintamu padaku.
Selama
ini, aku merasa itu hal yang biasa.
Selama
ini aku merasa semua wanita dewasa bisa melakukan semua yang kau lakukan.
Tapi,saat
ini..
Saat
aku sendiri. Saat aku harus menyiapkan sarapanku sendiri..
Saat
aku harus menyuci bajuku sendiri..
Saat
aku harus mengurus diriku yang sakit sendiri..
Aku
merasa itu terlalu sulit. Seringkali aku ingin menyerah.
Saat
aku jauh darimu, aku merasa malu pada diriku.
Aku
sering meremehkanmu..,
Aku
sering melawan mu.
Padahal
ternyata, apa yang kau lakukan untuk diriku, bukan hal yang mudah dan biasa.
Tapi
kau sanggup melakukannya setiap hari, dengan cinta.. selama 20 tahun ini
untukku.
Aku
merindukanmu mami..
Aku
berdoa selalu, supaya Tuhan memberikanmu umur yang panjang, dan memberikan aku
kesempatan untuk membahagiakanmu.
Aku
ingin membawamu kemanapun engkau mau..
Dan
memberikanmu apapun yang kau minta. Sebagai sedikit balasan untuk cintamu yang
tak akan pernah terganti..
Diana Lidya Ekaputri : @dianalidiia / diana.sitanggang@gmail.com