My Live, My Love, My Story

Read More

Slide 1 Title Here

Slide 1 Description Here
Read More

Slide 2 Title Here

Slide 2 Description Here
Read More

Slide 3 Title Here

Slide 3 Description Here
Read More

Slide 4 Title Here

Slide 4 Description Here
Read More

Slide 5 Title Here

Slide 5 Description Here

Senin, 24 Maret 2014

'Belajar Keras' atau 'Banyak Uang' ??


Waktu kita kecil, orangtua kita seringkali mengajarkan kita untuk bercita-cita yang tinggi. Banyak orang menanyakan pada kita , “cita-cita kamu mau jadi apa?” , dan kita akan dengan lantang menjawab Polisi, Pramugari, Dokter, Insinyur, Pilot, Astronot, dll. Setelah menanyakan hal tersebut, mereka akan mengatakan pada kita “Belajar yang bener ya supaya bisa tercapai” sambil tersenyum seakan menyemangati.
Read More

Mahasiswa atau Anak SD



Saya suka agak bingung sama teman saya yang ketika kita membicarakan hal-hal umum seperti hugo chaves, dia bertanya ‘Hugo Chaves itu siapa?’. Padahal kematian mantan presiden Venezuela itu sempat menjadi berita besar.
Read More

Karena Tuhan Maha Tahu !

Pas lagi buka-buka youtube, saya menemukan video Maria Shandi menyanyikan lagu Waktu Tuhan.

Waktu Tuhan bukan waktu kita
Jangan sesali keadaannya
Untuk semua pada waktu Tuhan
Tetap setia mengandalkanNya

Saat mendengar bait pertama lagu ini, tubuh saya merinding. Tiba-tiba saya berpikir, betapa sering manusia bersikap egois, sok tahu, dan sok mampu. Membuat rencana hidup , bulan ini harus lulus, hari Kamis tugas udah kumpul. Tahun depan sudah dapet kerja, kemudian ketika semua tidak sesuai dengan kehendak kita, kita kecewa. Rasanya seperti naik kelantai 30 terus di dorong sampai jatuh ke lantai 1. Sakiiit.. sakiit.. sakiit.


Read More

SERAFINA - Yasha Nomiva




Buku SERAFINA ini sangat menarik. Saat membaca halaman pertamanya, setiap kata demi katanya membuat saya ketagihan untuk terus membaca dan membuka halaman-halaman selanjutnya sampai halaman terakhir.

Buku ini memberi pelajaran tentang kehidupan untuk saya. Dimana ternyata diluar sana banyak orang yang ternyata memiliki masalah-masalah yang unik yang mungkin sebenernya kita tahu, tapi kita tak pernah peduli pada mereka.

Buku ini seperti menasihati saya untuk lebih peduli lagi terhadap orang-orang disekitar saya, untuk lebih care lagi pada keadaan sekitar saya.

Selain itu, buku ini seakan mengingatkan saya untuk membuat karya tentang Tuhan.
Ah, luar biasa sekali buku ini. Walalu tipis tapi mengeluarkan sihir yang besar.

SERAFINA ini ditulis oleh teman saya bernama Yasha Nomiva . Seorang mahasiswi Jurnalistik Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas padjajaran.

Ia suka menulis.
Ia suka mengikuti kegiatan sosial.
Ia sangat peduli terhadap keadaan sekitarnya.

Di dalam buku SERAFINA ini Yasha menuliskan pengalaman-pengalaman uniknya dengan sekitarnya , dan bersama Tuhan.

Terimakasih Yasha, teruslah berkarya untuk Tuhan! 
Read More

Minggu, 23 Maret 2014

Berserah, dan Selalu Berserah !

Hari ini, 23 Maret 2014 , hari saya akhirnya memutuskan untuk segera mengajukan diri menjadi pelayan Tuhan di gereja Tiberias Bekasi Cyber Park.

Saya ingin lebih lagi mendekatkan diri kepada Tuhan karena Tuhan sudah banyak berkarya bagi hidup saya.

Betapa luar biasanya Tuhan membentuk saya, membuat saya mengerti akan suatu hal hari ini, bahwa sekalipun masalah bertubi-tubi menghampiri saya, menghambat jalan saya, saya tidak menghadapinya sendiri, saya punya Tuhan yang selalu bersama saya.

Pengertian ini saya dapatkan dari sebuah lirik lagu yang hari ini kami nyanyikan di gereja, yang berjudul 
Tuhan Tidak Pernah Gagal.

Engkau yang lebih tahu
cara untuk membuka jalanku
Engkau yang lebih mengerti
cara untuk menolong hidupku
Ku percaya Kau Tuhan yang tak pernah gagal
menjadikanku lebih dari pemenang
Ku percaya Kau Tuhan yang tak pernah lalai
menepati janji janji-Mu


Ah, iya! Tuhan tak pernah gagal , Tuhan tak pernah mengingkari janjinya! Bukankah dalam ayat 2 Tawarikh 16 : 5 dibilang “Tetapi kamu ini, kuatkanlah hatimu, jangan lemah semangatmu, karena ada upah bagi usahamu”. Artinya, jika kita mau berusaha dan selalu mengandalkan Tuhan, segala usaha kita tidak akan sia-sia. Jika kita mau pasrah pada Tuhan, Tuhan akan membentuk kita, dan menjadikan kita lebih dari pemenang!


Pengertian ini membuat saya menyesal pernah putus asa, sering mengeluh, dan pernah hampir menyerah. Seharusnya saya tidak melakukan tiga hal itu, tapi berserah, berserah, dan selalu berserah kepada Tuhan! 
Read More

Minggu, 16 Maret 2014

Ardi, Bijak Dalam Banyak Hal Kecuali Tentang Cinta.

‘Suatu hari nanti, kalo gue sukses , lo harus nulis buku tentang gue’.

Ah, itu kata-kata dari seorang temen saya. Kata-kata sederhana, tapi penuh makna.

Setelah kurang lebih dua tahun tidak bertemu, akhirnya kami sempat bertemu lagi.

Jika saya menulis tentangnya hari ini, ini bukan karena dia sudah sukses, tapi ini adalah langkah awal dia.

Menurut saya, orang yang bisa membakar semangat, memberi inspirasi, membuka pola pikir, selain ayah saya, ya dia!

Ga tau ide-ide berlian , kata-kata mutiara yang ia muntahkan dapet dari mana, tapi setiap kami bertemu dan berbincang-bincang, saya merasa seperti baru diisi bensin. Saya selalu semangat lagi melihat cita-cita saya.

Mungkin bohong kalo saya bilang ga tau. Dia bisa sebijak itu saya yakin karena banyak membaca buku. Betapa buku memberi banyak sekali pengaruh terhadap dirinya.

Oke, dia mungkin saat ini tidak kuliah, tapi dari matanya, dari cara bicaranya yang penuh rasa optimis, penuh rasa percaya diri, saya bisa merasakan cita-cita yang besar yang terus mencambuk dirinya, mengikis dirinya, dan kelak akan membentuk dirinya menjadi seseorang yang besar.

Andreas Ardi Pradana. Seseorang yang saya kenal sejak saja lulus SMA. Setiap tahun dirinya selalu berkembang dan memiliki banyak perubahan, kecuali dalam hal... cinta.

Seseorang bisa optimis, selalu positif, selalu bisa mengontrol emosi, menenangkan pikiran dalam banyaknya lika-liku kehidupan ternyata (pernah) gagal mengontrol hatinya.

Bayangkan, kurang lebih tiga tahun ia hidup dalam bayang-bayang seorang wanita tanpa bisa berkembang.

Banyak hati yang mesti terluka karena menjadi pelampiasan kekecewaannya.

Tahun 2014 ini, saat kami bertemu, dengan semangat ia bercerita bahwa ia sudah mengalami move-on nya, setelah tiga tahun ia hanya hidup dengan suasana ‘terjebak nostalgia’ (lagu Raissa dong?).

Awalnya saya tidak percaya ada orang sinting yang susah move-on dari pacarnya, ada orang pintar jadi bodoh karena cinta. Tapi setelah melihat teman saya ini, terlebih dengan adanya kasus Ade Sarah yang dibunuh dan dibuang di tol Bintara, dan juga kasus-kasus pembunuhan dan penyiksaan karena susah move-on lainnya, saya jadi percaya kalau cinta seringkali bisa bikin orang jadi stupid.

Seseorang pernah bilang pada saya, saat kita masih muda seharusnya kita menikmati masa-masa muda kita untuk mengenal lawan jenis. Sekalipun kita pacaran, kita tidak boleh terikat untuk tidak berteman dengan lawan jenis kita. Sekalipun kita pacaran dan kemudian putus, kita harus mudah beradaptasi dan menghapus rasa sakit itu dan pindah ke.... hati berikutnya.

Kalau hanya terjebah dalam satu orang, yang setelah putus melupakan kita, dimana ternyata orang tersebut juga belum tentu jodoh kita, bagaimana mungkin kita bisa menemukan seseorang yang sudah diciptakan Tuhan untuk mendampingi kita?

Tapi meskipun kekuarangannya itu, saya akui saya bangga sekali dengan teman saya yang satu ini.

Saya selalu merasa nyaman berbincang-bincang dengannya tentang kehidupan, tentang cita-cita.

Saat saya bertemu dengannya, saya rasanya ingin bertemu Tuhan dan mengatakan ‘Tuhan, Tuhan harus lihat dia. Tuhan harus membentuk dia lebih keras lagi. Dia layak Engkau jadikan seseorang yang luar biasa. Dia layak Engkau jadikan besar. Pahat dia seperti batu yang akan dijadikan patung yang mahal, Asah dia seperti kapak yang akan digunakan untuk memberi penghasilan yang banyak. Dia layak menerima berkat Mu itu. Saya percaya dia layak.’.


Read More

Kamis, 13 Maret 2014

Komplekku


Read More

Minggu, 09 Maret 2014

Hal Indah, Tak Selamanya Indah

Kuliah dijurusan Broadcast membuat aku mengerti, tidak selamanya hiburan menyenangkan. Tidak selamanya sesuatu yang menyenangkan terasa menyenangkan.

Aku mulai berfikir. Apakah pembuat makanan terenak di dunia akan merasakan makanannya enak jika ia membuat sambil mencobanya setiap hari? Mungkin ia akan membuatnya sambi muntah-muntah dan mulai berpikir ‘Ah, betapa beruntungnya orang yang bisa merasakan makanan ini enak’. Lalu bagaimana dengan penjaga atau tukang bersih-bersih di pantai Kuta. Saat semua orang mendambakan tempat tersebut untuk berlibur, apakah mereka masih melihat tempat tersebut sebagai sesuatu yang indah?? Aku rasa hati mereka berteriak ‘Aku butuh suasana baruuuu!!!!’.

Sayangnya saat ini hal sejenis itu terjadi padaku. Saat aku masuk jurusan broadcast, aku mendambakan belajar sambil bermain, bekerja sambil berlibur. Namun sayang saat ini bermain dan berlibur dengan media ternyata pemikiran aku itu salah.

Orang biasa bilang ‘Ah, enaknya bekerja di TV ketemu artis setiap hari. Ah enak bekerja di TV, keluar terus ngeliput terus, tidak dikantor saja.’. Weell sekarang aku malah berpikir, ‘Ah, enaknya orang akuntan atau dokter yang hanya duduk didalam ruangan dan mengerjakan pekerjaan yang sudah pasti ia kerjakan’.

Ya... Dalam duniaku tidak ada yang pasti. Seblan magang disalah satu televisi, baru magang saja aku sudah merasa segala sesuatu tidak ada yang pasti. Besok kemana, ngapain ga tau. Sementara saat ngeliput ga boleh kepala kosong, harus selalu tau info-info yang akan diliput. Bagaimana bisa tau infonya kalo besok ga tau mau liputan kemana? Ya jalan satu-satunya update SEMUA informasi setiap hari. Saat orang-orang bisa bebas menonton TV, baca koran dengar radio kapan saja ia mau, info apa saja yang ia butuhkan, sepertinya itu tidak berlaku denganku. Aku harus membaca koran, nonton tv, denger radio kapan saja, info apa saja, tanpa terkecuali.

Ah, ini bukan curhat, bukan penyesalan. Jika kalian merasakan aura kemarahan saat membaca beberapa kalimat diatas mungkin aku sedang merasa jenuh. Ini jalan sudah aku pilih. Aku menyukainya, aku menyayanginya. Aku bahagia dan merasa hidup didunia ini. Aku merasa bebas tanpa terkecuali.

Aku bangga menjad mahasiswi broadcast yang bisa melihat banyak hal, merasakan beribu hal, dan bekerja dengan ketidak pastian. Aku bahagia menjadi anak broadcast, dan bisa melayani banyak orang melalui karya-karyaku, emlalui pekerjaanku.

Read More

Mengapa?

Bukankah mengeluh tidak akan memperbaiki sedikitpun hidupmu?
Lalu mengapa manusia mengeluh? Mengapa sifat mengeluh itu bisa ada di muka bumi ini?
Bukankah takut tidak akan memperbaiki keadaanmu?
Lalu kenapa ketakutan harus tercipta di tengah-tengah manusia?
Mengapa kita tidak membiarkan semuanya berjalan apa ada nya, mengerjakan segala sesuatu dengan maksimal, selanjutnya menyerahkan pada tuhan yang akan menyempurnakannya sehingga menghasilkan sesuatu yang sempurna.
Mengapa pikiran negatif harus ada dalam kepala kita?
Mengapa harus ada bahasa indonesia “jangan-jangan, misalkan, kalau saja, bagaimana’ semua kata-kata keraguan yang menyiksa diri kita sendiri.
Mengapa mahasiswa tingkat akhir harus takut, gelisah, stress..


Read More

Social Profiles

Twitter Facebook Google Plus LinkedIn RSS Feed Email Pinterest

Me ^^

Me ^^
I LOVE FIKOM UNPAD

UNPAD - Fikom

Diana Lidya Ekaputri. Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts

Contact Us

Nama

Email *

Pesan *

PAPI - MAMI

PAPI - MAMI
Mereka adalah orang yang paling aku cintai didunia ini.. Aku pasti akan membahagiakan mereka dan menempatkan mereka di kursi kehormatan !

LATEST POSTS

Recent Posts

TKD

PEJABAT

PEJABAT
Pelajar Mantab IPA Empat

TKD

TKD

Copyright © Diana Lidya Ekaputri | Powered by Blogger
Design by Lizard Themes | Blogger Theme by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com