Waktu kita kecil, orangtua kita seringkali mengajarkan kita
untuk bercita-cita yang tinggi. Banyak orang menanyakan pada kita , “cita-cita
kamu mau jadi apa?” , dan kita akan dengan lantang menjawab Polisi, Pramugari,
Dokter, Insinyur, Pilot, Astronot, dll. Setelah menanyakan hal tersebut, mereka
akan mengatakan pada kita “Belajar yang bener ya supaya bisa tercapai” sambil
tersenyum seakan menyemangati.
Kata belajar yang bener menurut saya seakan menjadi kunci
bahwa dengan belajar yang bener cita-cita kita akan tercapai. Setelah saya
dewasa, saya merasa kata-kata tersebut bukan nasihat, tapi penipuan.
Mengapa demikian?? Kenyataannya di zaman yang serba uang
sekarang ini, masuk universitas saja tidak cukup punya otak, tapi harus punya
duit, sehingga banyak remaja yang punya otak tapi tidak punya duit
pendidikkannya berakhir di SMA bahkan ada yang hanya SMP. Apa masih berlaku
kalimat ‘belajar yang bener’ ?
Entah apa yang ada di kepala orang-orang yang berkuasa
di luar sana, seperti pemerintah, rektor, kepala sekolah, mereka hanya sibuk
memikirkan kantong mereka tanpa mempedulikan nasib anak bangsa calon penerus
negara ini. Karena ulah mereka, banyak anak-anak yang seharusnya bisa merubah
dunia akhirnya stuk menjadi orang biasa saja dan hanya bisa menjadi pengamat
kehancuran negara tanpa bisa berkutik apa-apa.
Mungkin sekarang sudah banyak besasiswa yang bertebaran
untuk membantu, tapi mengapa untuk mendapatkan beasiswa itu seringkali kita
dipersulit dengan berbagai macam syarat yang saya rasa kurang masuk akal.
Seperti foto copy transkip nilai, sementara nilai seringkali dikeluarkan oleh
kampus atau sekolah dalam waktu yang cukup lama.
Saya rasa masalah pendidikkan di negara kita ini perlu
mendapat perhatian secara khusus oleh pemerintah. Bagaimana mungkin negara kita
bisa maju jika penerusnya dibiarkan terlantar dan tidak berdaya.
Mantab Broo************************************
BalasHapus