Kemarin saya mendapat cerita dari seorang pendeta.
Ada pasangan mahasiswa menjalin cinta.
Saat pagi hari si cowok menjemput cewek ke kampus ia
mengatakan ‘I love you Beb’.
Kemudian sebelum mereka ke kampus mereka mampir di bubur
ayam untuk sarapan. Sebelum sarapan si cowok mengatakan ‘i love you’ sebelum
mereka makan.
Sampai di kampus si cowok mengirim BBM dan mengatakan i love
you beb, coba lihat di BBM kamu, U dan I itu berdekatan, sama seperti aku cinta
U dan I yang selalu sama. I love you.
Tapi ketika banjir datang, dan si cewek hanyut (misalkan).
Si cowok mengatakan I love you sambil berteriak.
Jadi... apakah itu cinta?
Saat ini kebanyakkan orang pacaran sering mengatakan I love
you tanpa membuktikannya dengan perbuatan.
‘I love you’ , tapi gangguin pacarnyanya kerja dengan marah
saat SMS nya gak di bales.
‘I love you’ , tapi lebih senang update di sosial media dari
pada kasih kabar ke pacaranya.
‘I love you’ , tapi tidak pernah mendoakan satu sama lain.
‘I love you’, tapi pergi, ga mau tahu saat pacarnya susah.
Apakah itu CINTA ?
Tidak.. jika perbuatan kita seperti itu kata ‘love’
digunakan hanya untuk berbasa-basi.
Hal ini sama saja dengan mengatakan “Tuhan yang maha besar’
, tapi sama temen kita bilang ‘Taik lo’. ‘Tuhan maha kasih’, tapi suka main di
clubbing . ‘Aku sayang sama Tuhan’, Tapi kerjanya berbohong.
Lupa ya, Tuhan memang
maha besar tanpa kita ucapin?
Seribu orang juga bilang Tuhan maha pengasih,
jadi mulut kita ga ada artinya ngomong gitu.
Tuhan ga butuh kata-kata sayang dari kita, karena dia lebih
besar dari kita.
Tuhan kamu, Tuhan aku butuh perbuatan kita. Begitu pula
pacar , dia butuh perbuatan kita.
Itulah Cinta, cinta tanpa perbuatan adalah omong kosong.
Cinta tanpa perbuatan adalah NOL BESAR !
Tapi tetap ingat ya bahwa kita harus menomor satukan cinta
pada Tuhan dari pada pacar.