Demi is My Inspiration

Sejak kedatangan Demi Lovato ke Indonesia, Minggu 24 Maret, banyak komentar mengenai dia dari berbagai macam orang. Ada yang suka, dan ada yang tidak suka. Mungkin kalau membahas yang suka, tidak akan ada habisnya, karena saya termaksud lovatics yang sangat suka dengan Demi Lovato.

Banyak yang mengatakan Demi tidak bisa menyanyi. Ada juga beberapa teman yang mengatakan cerita bully dari Demi hanyalah sebuah sensasi.

Oke, mungkin cerita Demi hanyalah sebuah sensasi. Sayangnya ternyata cerita yang kalian sebut sensasi itu telah menjadi semangat banyak perempuan muda yang pernah merasa terbully karena berbagai macam alasan terutama bentuk tubuh yang tidak ideal.

Saya sendiri sebelumnya tidak pernah ngefans pada seorang artis. Bagi saya artis hanyalah manusia biasanya yang menjual fisik untuk menjadi populer. Lihat saja, banyak artis dengan suara reok, namun bisa terkenal karena fisiknya oke. Jadi mengagumi seorang artis sama saja dengan membuang-buang waktu.

Calon Pemilik Production House

Taraaa.. Semester ini adalah semester ter-hectic buat mahasiswa-mahasiswi jurusan Broadcast. Tiada minggu tanpa tugas, tiada hari tanpa ngerjain tugas, tak ada dosen yang tak ngasih tugasss..

Tapi meskipun kedengerannya suram, ternyata pas dijalanin sangat menyenangkan. Karena di tugas ini kita bisa lebih deket sama temen-temen kita, belajar bareng, saling bantu, saling memperhatikan, saling bikin iri, saling... ngerusak tugas.

Salah satu tugas terbesar Broadcast 2011 adalah bikin film dokumentasi mengenai salah satu hal menarik di UNPAD. Waaw, jangan salah, proyek besar ini dimasukkan dalam kategori tugas individu oleh Bapak Dosen. Alhasiiiil, kita mesti saling bantu tugas temen kalau mau dibantu *ini bercanda*.

You - Ten 2 five

You did it again

You did hurt my heart

I don’t know how many times

You… I don’t know what to say

You’ve made me so desperately in love

And now you let me down

You said you’d never lie again

You said this time would  be so right

But then I fou

Tulus - Mengagumimu dari jauh

Kisahmu harimu ku tahu semua

tanpa kau berucap aku selami

gerakmu guraumu kemasan raga

tanpa kau sadari aku pahami

cinta memang mungkin inilah cinta

apapun lagumu aku jiwai

cinta memang mungkin inilah cinta

tanpa ku miliki, rindu terasa

bukan tak percaya diri

karna aku tau diri

Cerita di Balik Lagu 'When You Love Some One'

 

I love you but it’s not so easy
To make you here with me
I wanna touch and hold you forever
But you’re still in my dream *courtesy of LirikLaguIndonesia.Net
And I can’t stand to wait your love is coming to my life
But I still have a time to break a silence

KAMU !

Kamu melukaiku, tapi kamu juga yang mengobatinya.

Kamu yang selalu membuat ku menangis, kamu juga yang mengusap air mataku.

Kamu mampu membuatku marah, tapi kamu juga yang menenangkanku..

Kamu yang sudah membuatku jatuh, kamu juga yang membantuku berdiri lagi.

Gimana mungkin aku bisa membencimu?

Cewek Kuat dan Tahan Banting : Bella Jingga Ardilla

Perkenalkan, namany Bella Jingga Ardilla. Cewek cantik ini tidak suka mempunyai rambut panjang, dengan alasan gerah! Selalu berambut pendek, tapi tetep terlihat kece dan tidak mengurangi kecantikkannya.

Tomboy!! Hmm.. saya rasa itu kata-kata yang sangat pas untuk karakter seorang Bella..

Dia suka travelling. Berpetualang ke sana kemari bersama sahabat-sahabatnya.. Dan kadang saya berpikir, mungkin pengalaman itu yang membuat seorang Bella menjadi lebih dewasa, kuat, dan banyak pengetahuannya.

Dasar Babi !!

Suatu hari, seekor babi berjalan ditengah hutan di pulau Sumatera. Wajahnya murung, dan ia menangis sendirian. Tiba-tiba seekor anjing melihatnya tanpa sengaja. Penasaran melihat si babi berjalan sambil menangis, akhirnya si anjing mendekati babi dan berjalan sejajar disebelah babi.

“Babi, kamu kenapa menangis?” Tanya anjing bersimpatik.

“Gak apa-apa kok njing” Jawab Babi sambil tetap berjalan dan menangis terisak-isak.

Mengenal Abang .

Selama setahun saya kuliah di jurusan Broadcast Fikom UNPAD, saya jarang menyimak apa yang dibicarakan oleh dosen.Kebanyakkan dosen yang mengajar dikelas saya hanya membacakan tulisan yang ada di slide. Sekalinya ada yang tidak pakai slide, dan menceritakan pengalamannya, seringkali terasa membosankan, karena kalau bukan ngomongnya yang terlalu cepat dan ga ada jedanya, ngomongnya berbelit-belit dan sering info yang sama di ulang berkali-kali, atau ngomongnya ngalor ngidul ga sesuai dengan mata kuliah yang ia ajarkan.

Selain memperhatikan omongan dosen, yang jarang saya lakukan sebelumnya adalah mengerjakan tugas rumah dengan serius.

Biasanya saya mengerjakan tugas rumah hanya terfokus pada ‘nilai’ ! ‘ya udah, dikerjain aja sesuai petunjuk, terus kumpulin dan dapet nilai yang bagus’. Seringkali saya tidak memperhatikan salah penulisan, salah penggunaan bahasa, dan lainnya, karena saya merasa dosen tidak pernah serius memeriksa tugas saya yang berupa tulisan.

Namun smester empat ini ada yang berbeda, setelah kami mendapatkan matakuliah WAWANCARA RADIO & TELEVISI yang diajarkan oleh Bapak Sahala, yang biasa kami panggil Abang, mengerjakan tugas menjadi sesuatu yang serius, dan memiliki nilai yang hampir sama dengan ujian UTS dan UAS. Mengapa demikian?

Kalau biasanya minggu I dosen memberokan tugas dan dikumpulkan pada minggu ke 2, kita tidak tahu, apakah beliau memeriksa tugas kita, atau hanya sekedar rutinitas kuliah, menurut mahasiswa jurusan Jurnalistik Fikom UNPAD,  Abang akan memeriksa tugas kami dengan teliti. Dan ternyata memeriksa tugasnya bahkan dilakukan didalam kelas, didepan kami, dan langsung menjelaskan mana yang salah mana yang benar.

Awalnya semua terasa menegangkan. Takut kalau salah, takut disuruh ulang, tapi saat Abang mengatakan ‘kita belajar dari kesalahan’, saat saya mepresentasikan apresiasi saya dan ternyata paragraf pertama dari apresiasi saya pada buku Terampil Wawancara saya salah, saya merasa tenang dan tidak lagi takut salah. Namanya juga belajar, di kampuslah tempat kita bisa salah banyak dan dikoreksi, kalau di lapangan pekerjaan kita salah, tentu saja kita dipecat.

Saat Abang mengajar saya sangat tertarik utnuk selalu menyimaknya, karena ilmunya yang dia bagi sangat menarik dan sangat penting untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, seperti salah satu yang sering ia ajarkan adalah bagaimana menggunakan bahasa yang baik dalam kegiatan sehari-hari, dan bagaimana mengkritisi penggunaan bahasa yang salah.

Sejujurnya, saya pribadi juga masih sering menyepelekan penggunaan bahasa dalam tulisan-tulisan saya, dan dalam percakapan sehari-hari dengan sekitar saya. Padahal kalau saya pikir-piir, kalau bukan kita, sebagai warga negara Indoneisa, yang menggunakan bahasa kita dengan baik dan benar, lantas siapa lagi??

Abang adalah dosen yang sebenarnya, seandainya semua dosen memiliki pemikiran seperti Abang, pasti mahasiswa akan lulus dengan baik, tidak hanya pintar secara teori, namun juga dalam praktek. Tidak hanya punya ilmu, namun juga bermoral baik. Tidak hanya melihat media secara  mentah namun juga bisa mengkritisinya. Penting bagi kita (terutama mahasiswa komunikasi) untuk mengkritisi informasi yang disiarkan oleh media.

Mungkin bagi mahasiswa yang lain, mengerjakan tugas Abang merupakan sebuah masalah besar. Banyak yang mengeluh karena Abang selalu rutin tiap minggu memberikan tugas kepada kami. Namun, bagi saya, mengerjakan tugas Abang adalah hal yang menyenangkan. Banyak yang saya dapat dari buku yang di rekomendasikan oleh Abang mengenai menjadi jurnalis yang baik. Selain itu, sejak mendapat tugas dari Abang, saya mera waktu saya selama di Jatinangor menjadi berarti dan berisi, tidak hanya berlalu begitu saja, karena yang saya pikirkan adalah ‘memang apa lagi yang mau dikerjakan oleh Mahasiswa yang merantau selain belajar, ngerjain tugas selama di kostan??’.

Penilaian untuk tulisan ini bisa hubungi : @dianalidiia (twitter)

Facebook : Diana Lidya Ekaputri

Email : diana.sitanggang@gmail.com