Hari Kamis, tanggal 5 bulan 4 kemarin saya pulang ke Bekasi untuk merayakan Jumat Agung bersama keluarga. Sesampainya dirumah saya bertemu dengan Bronniku. Saya bingung, matanya berbeda dari hari-hari sebelumnya. Sepertinya ada yang salah dengan dia. Saya duduk dan dia pun duduk disebelah saya. Terjadi sebuah percakapan antara kami berdua..
Diana : Bronni, kamu kenapa? Kamu lagi sakit yaa? (sambil mengelus kepalanya dengan lembut).
Bronni : Tidak sista. Aku lagi sedih, kenapa kamu begitu jarang terlihat di rumah akhir-akhir ini. Aku kesepian. Aku merasa kamu tidak peduli lagi denganku..
Diana : Hahaha.. Bronni, aku kuliah di Nangor. Aku tidak mungkin tidak peduli denganmu. Aku sangat sayang padamu Bronni.
Bronni menyenderkan kepalanya beberapa saat di tanganku dan kami sama-sama terdiam sibuk dengan pikiran kami masing-masing.
Aku sangat sayang pada Bronni. Sosoknya yang sangat manja. Beneer deh manja banget. Sifatnya halus. Kami tidak butuh kata kata untuk berbicara. Tapi mata Bronni menjelaskan seribu hal yang ada dalam hatinya. Kalau ia ingin dibelai, ia selalu menjulur kakinya dan mencakar tanganku. Sungguh menggemaskan tingkah lakunya.
Bronni : Aku sangat sayang padamu, kamu memperlakukan aku berbeda dengan orang lain memperlakukan aku. Terkadang manusia berpikir bahwa aku hanya untuk dimanja-atau dipukul atau malah disuruh jaga rumah saja? Tapi kamu memperlakukan aku sebagai teman kecilmu. Kamu sering memanjakanku, kadang kau memarahiku. Aku sering takut kehilanganmu..
Aku hanya menjawabnya sambil tersenyum dan memeluk tubuh kecilnya..
Mantab Broo************************************
BalasHapus