www.pinterest.com |
Saya
pernah berdiskusi dengan seorang teman wanita. Saat itu saya baru mengakhiri
hubungan persahabatan dengan seorang pria setelah dua tahun lebih kami
menjalaninya.
Sahabat
saya, sebut saja dia Fella bertanya, mengapa kamu memulai jika akhirnya
mengakhiri?
Saya
sempat terdiam sebentar. “ Aku hanya ingin mencoba, tidak ada salahnya kan
mencoba untuk saling mengenal? Bagaimana kita bisa tahu dia jodoh kita atau
bukan jika kita tidak mencoba mengenalnya?”.
Percakapan
ini mengalir begitu saja. Sampai akhirnya saya mengatakan bahwa sekarang saya
tidak ingin pacaran lagi, tapi saya ingin menjalin hubungan untuk menikah,
kalau bisa sih saya ingin menikah di hari ulang tahun saya.
Saya
agak terkejut mendengar respon dia. “Jangan menikah di tanggal ulang tahun,
nanti kalau kamu cerai kamu akan menyesal?”
CERAI?
Saya
tidak pernah sedetikpun memikirkan hal itu akan terjadi dalam hidup saya. Selama
ini saya selalu memegang teguh what therefore God has joined together, don’t
let man tear apart ( Matthew 19 : 6). Dan saat itu saya tidak tahu
bagaimana harus menjelaskanya pada teman saya. Saya hanya bilang “Seumur hidup,
tidak ada kata cerai dalam hidup saya” kecuali jika pasangan saya bertindak
tidak sesuai dengan janjinya saat di gereja, thats it!
Father, I said till
Death do us part
I
want to mean it
With
all of my heart
Help
me to love you
More
than I love him
Then I know I can
Love him more
Than anyone else
(Marriage Prayer lyric)
Girls, betapa pentingnya Love our God more than everything
sekalipun itu pasangan kita. Ketika kamu dan saya mencintai Tuhan lebih dari
mencintai pria yang kita suka, kita sudah pasti mencintai pria itu dan tidak
akan menyakitinya. Begitu pula dengan pria tersebut. When he loved God more
than you, saat itulah kamu tahu bahwa ia tidak akan menyakiti mu.
Jika
dua orang yang cinta Tuhannya bertemu, saling suka dan memutuskan untuk hidup
bersama, bagaimana mungkin mereka akan bercerai? Mereka akan percaya bahwa
mereka disatukan oleh Tuhan, dan mereka akan takut mendukakan hati Tuhan.
Mereka akan melewati suka duka bersama-sama, tawa dan tangis, dan semua hal
akan mereka lewati tanpa pernah sedetikpun mereka berpikir bahwa mereka tidak
berjodoh.
Sewaktu
belum mengenal Tuhan lebih dalam, saya berpikir, romantis itu adalah ketika
pasangan kita berlaku manis dengan menggandeng tangan saya, membelai rambutsaya,
atau menyebutkan kata-kata yang bisa membuat saya terbang sampai langit ke
tujuh. Sekarang bagi saya romantis adalah ketika seorang pria mengajak saya
berdoa dan kami akan berdoa bersama, saling mendoakan satu sama lain. Romantis adalah
ketika seorang pria mengingatkan saya untuk saat teduh, dan kegereja di hari
minggu saat saya malas. Menurut saya romantis adalah saat ia bilang bahwa ia
akan berdoa untuk hubungan kami, dan menyerahkannya pada tangan Tuhan. Saya akan melakukan hal yang sama juga, yaitu
mendoakannya, dan menyerahkan hubungan kami kedalam tangan Tuhan. Saya percaya
pada pria yang Tuhan jodohkan untuk saya , when
God made him, He must have been thinking about me.
Mantab Broo************************************
BalasHapus