Toleransi dengan dosa..
Hmmm.. Bener
yaa, topik ini beraaat banget! Tapi, gue pengen banget bahas topik ini saat
ini. Apa sih yang membuat orang bertoleransi sama dosa? Menurutku sih, orang
bertoleransi dengan dosa karena dia belum mengenal Tuhan dengan jelas. Dia
belum tahu kalau Tuhan selalu ada dan selalu dekat dengan dia. Dia tidak tahu
betapa damai, tentram saat kita hidup sesuai ajaran Tuhan dan mendekatkan diri
selalu kepada Tuhan.
Taukah kamu, bertoleransi terhadap
dosa sama seperti kita tertawa didepan Tuhan yang disalibkan demi dosa-dosa
kita sambil bilang ‘Tuhaaan, thankyou looh sudah membersihkan dosa guee’. Anw,
ituu sangat-sangat tidak bagus!
Alarm hati
Menurut
saya, setiap manusia memiliki alarm hati. Kalian tahu apa itu alarm hati?
Duuh, jangan bengong dan mengkerut gitu dong dahinya.
Pengalaman
saya setiap saya mau melakukan dosa, entah itu marah, bohong dan kawan-kawannya
saya selalu seperti ada yang mengingatkan bahwa itu salah, bahwa itu tidak
boleh dilakukan. Sayangnya ternyata alarm
hati itu bisa mati. Saat kita mau melakukan kesalahan , alarm hati kita
berteriak ‘Woooy, jangan, itu salah’ , terus kita jawab ‘Yaudahlah, sekali aja
kali, kita kan manusia biasa, masih nginjak bumi’ , dan itu terjadi
berkali-kali , sehingga lama-lama alarm hati kita busuk, berkarat, dan gak
bunyi lagi, alias hati kita jadi bebal terhadap dosa, dan mati rasa sama
hal-hal baik. Iih, serem gak sih?
Kalau kalian
mau tahu contoh alarm hati yang sudah bebal atau mati rasa ya lihat saja para
koruptor. Sebenarnya mereka tahu gak kalau korupsi itu berbahaya? Tahu kan? Nah
kenapa mereka masih lakukan? Ya itu tadi, karena alarm hati mereka sudah mati
rasa, berkarat, basi berlaler-laler.
Akhir-akhir
ini saya merasa bisa dekat dan intim dengan Tuhan setiap saya mendengar
musik-musik penyembahan. Saat saya mendengar musik-musik rohani saya merasa
tenang, dan saya bisa merasakan Tuhan ada disebelah saya. Saya bisa curhat,
saya bisa berkeluh kesah, saya bisa menyerahkan semua beban saya kepadanya dan
kembali ceria saat musik itu mati. Itu cara saya menghidupkan alarm hati saya
.
Tapi tahu
gak sih? Alarm hati saya juga pernah jebol, dan saya bersyukur sekali Tuhan
memperbaikinya menjadi baru dan lebih indah dari sebelumnya. Eiits, bukan
berarti saya ga pernah berbuat dosa ya, hanya saja saya berusaha sebaik mungkin
untuk bersikap yang berkenan di mata-Nya.
Dulu saya
sangat toleransi dengan dosa ‘berbohong’. Saya merasa berbohong demi kebaikkan
(saya), itu tidak apa-apa. Tapi ternyata, berbohong untuk alasan apapun itu
tidak baik. Sekarang saya mencoba untuk belajar jujur agar alarm hati saya
untuk dosa berbohong bisa hidup kembali. Saya berusaha untuk mengatakan
kebenaran sekalipun akhirnya banyak orang yang kurang suka sama saya. Tidak
apa, di dunia ini pro dan kontra sudah biasa toh? Tidak masalah manusia suka
dengan saya karena saya melakukan hal yang benar, asalkan Tuhan senang kepada
saya. *Ambil tissu*
Aaaah, saya
gak mau terkesan meninggikan diri saya sendiri. Inilah sedikit kesaksian saya
tetang alarm hati saya. Bagaimana dengan alarm hatimu?
Saya memutuskan untuk tidak
bertoleransi terhadap dosa dengan mengaktifkan alarm hati !
Nb : Satu
lagi cara saya untuk mengaktikan alarm hati adalah dengan menggunakan kalung
salib setiap hari. Anw itu bukan artinya saya mengangap salib sebagai
penderitaan. Salib artinya kemenangan, dan untuk mengingat setiap waktu bahwa
dosa saya sudah ditebus diatas kayu salib, saya menggunakan kalung dengan
asesoris berbentuk salib.
Kenapa kalung?
Setiap
oraang punya cara beerdoa masing-masing, dan saya sering berdoa dengan memegang
dada saya, saat saya meletakkan tangan kiri di dada saya dan saya bisa memegang
salib itu, saat itu saya merasa Tuhan mengingatkan saya bahwa Ia ada , Ia
melihat saya, dan Ia menemani saya setiap waktu, setiap detik, setiap langkah
saya.
0 komentar:
Posting Komentar