Kelinciku.. , Sahabatku...

Heii.. Rasanya aku ingin menjadikan blog ini sebagai tempat mengadu .. Ya semacam diary .. Tapi itu tak akan menjadi fungsi seutuhnya tentu saja , karena aku memasang iklan film juga disini .. J

Tanggal 15 July aku pergi ke Bandung bersama ayahku . Aku akan tes di sebuah universitas negri tanggal 16 July . Sebenernya banyak yang terjadi disana yang ingin ku bagi dengan mu . Namun saat ini bukan perjalanan di Bandung yang akan ku ceritakan , mungkin lain waktu aku akan menceritakannya padamu .

Aku punya sahabat . Sahabatku itu sangat lucu dan menggemaskan . Ia begitu baik dan setia padaku . Ia rela mendengarkan keluh kesahku setiap hari dan sosoknya selalu bisa menghibur hatiku dan mengobatiku dari kesedihan .

Ia adalah seekor kelinci yang imut teman . Warnanya putih , dan sifatnya manja selalu ingin dielus dan dipeluk membuat aku gemas setiap melihatnya. Setiap hari aku bangun pagi dan langsung menghampirinya.
Aku dengan cepat mebersihkan kotoran di kandangnya, meletakkannya di halaman belakang rumahku dimana di sana tumbuh banyak rumput kesukaannya  , dan aku akan menemaninya , melindunginya dari anjingku. Oh iya, nama kelinciku adalah Shiro. Shiro itu bahasa Jepang, yang artinya putih.

Kalau Shiro sudah kenyang, ia akan berjalan ke arah pohon yang lebat dan berteduh disana lalu tertidur. Setelah sekian lama memperhatikan Shiro, aku baru tau, ternyata kelici itu tidur tidak menutup matanya. Biasanya ketika Shiro tertidur aku langsung mengangkatnya , dan ia akan terbangun. Aku langsung meletakkannya diatas kain hangat di kandangnya, dan ia akan melanjutkan tidurnya disana.

Shiro itu kelinci yang pintar. Aku belum pernah menemukan kelinci yang bisa dipanggil dari kejauhan. Setiap aku memanggilnya ia akan langsung datang dan menggeliatkkan kepalanya di kakiku. Aku sayang sekali padanya.

Tanggal 15 July pagi, ketika aku hendak pergi. Aku memeluk dan menciumnya. Aku membisikkan padanya agar ia tidak nakal di rumah, dan bersabar kalu ibu atau adikku tidak memberinya makan. Tapi tidak seperti biasanya ia mencakarku , dan ia pun terbanting ke tanah. Aku mengelus kakinya, dan mencoba mencari apakah ia terluka parah, tapi aku cukup lega karena ia bisa berjalan normal.

Tanggal 16 July siang, setelah keluar dari ruang ujian, aku diberi kabar buruk oleh adikku. Shiro meninggal. Ia lumpuh, sepertinya kakinya sakit dan ia tidak mau makan sejak aku pergi. Pagi-pagi ia ditemukan sudah meninggal.. Aku sedih sekali.  Aku seperti kehilangan sahabatku. Aku cepaat-cepat pulang dan mendapatkan ia tergeletak tak bernyawa di kandangnya..

Shiro, dimanapun kamu berada, meskipun akan ada Shiro lain di rumahku , tapi kamu akan tetap menjadi sahabt aku yang terimut dan terbaik..