Tunggu..
Bukan
tentang saya yang mau saya ceritakan kali ini.
Saat keluar
dari ruang wisuda, semua orang bertemu dengan keluarga, dan teman-temannya.
Fokus saya
tersita pada seorang teman saya.
Hari itu
neneknya datang dan ikut menemani dia wisuda di Graha Sanusi UNPAD...
Teringat
sebuh cerita tentang saudara saya yang wisuda beberapa waktu lalu, dan ompung
boru saya bisa datang menemani dia.. Sementara saya….?
Bukannya
tidak bersyukur. Kehadiran Papi, Mami, dan Adik Michael, serta sahabat-sahabat saya dari
Jatinangor, juga ucapan-ucapan dari teman-teman yang lain yang tidak bisa
datang ke Bandung juga sudah membuat hari itu menjadi sangat istimewa, namun
kerinduan saya agar didampingi ompung membuat hari itu terasa ada yang kurang.
Teringat
beberapa tahun lalu saat ompung doli masih hidup.
Entah
mengapa bertemu dengan ompung tidak sesulit masa-masa sekarang.
Beberapa
tahun yang lalu saat saya masih keci, saat-saat bersama ompung merupakan
saat-saat terindah dalam hidup saya.
Nyanyian
Dendek Urde ompung selalu bisa menenangkan hati saya, bahkan terkadang membuat
saya tertidur.
Ompung..
Walaupun keadaan membuat kita sulit bertemu, tapi aku selalu berdoa untuk
ompung..
Semoga Tuhan
Yesus yang sangat mengasihi kita, memberikan ompung kesehatan kembali, dan
kebahagiaan di hari tua ompung..
Semoga Tuhan
Yesus yang sangat baik, mau memberikan kesempatan indah supaya aku bisa kembali
bertemu dengan ompung dan juga saudara-saudarayang lainnya
Saat kita
dekat, kita terasa jauh, saat kita jauh, aku merasa semakin sendiri..
Sendiri seperti
tidak punya sanak saudara, sendiri seperti tidak memiliki ikatan darah dengan
siapapun..
Sendiri
seperti Tuhan menciptakanku hanya berada di tengah Papi, Mami, dan Adik Michael.
Sendiri,
dan.. maaf aku merasa sendiri, dan semoga tidak selamanya aku sendiri..
I miss you ompung Diana Boru… :’)
Mantab Broo************************************
BalasHapus