Namun tuntutan pekerjaan memaksaku untuk harus bisa dan
harus sanggup melihat anak-anak dengan bibir yang sumbing.
Bertemu dengan mereka, berbicara dengan keluarga mereka,
akhirnya aku menemukan banyak sekali pelajaran berharga. Saat kita mengatakan ,
“Idih, mengapa bibirku begitu tebal” , “Mengapa alis mataku begitu tipis”, “Mengapa
hidungku pesek”, seharusnya kita sadar, diluar sana banyak orang yang tidak
sesempurna kita.
Sejak aku bertemu dengan anak-anak bibir sumbing, aku
bersyukur Tuhan menciptakan aku sangat sempurna. Aku cantik dengan apa adanya
diriku. Aku adalah aku, dan aku tidak bisa dibandingkan dengan siapapun. Hanya
ada satu Diana dengan wajah seperti aku di dunia ini.
Belajar bersyukur membuatku lebih bahagia. Ternyata tidak
mengeluh lebih menyenangkan dibanding terus mencari kekurangan diri dan
membanding-bandingkannya dengan orang lain!
Mantab Broo************************************
BalasHapus