Pak, semenjak saya kuliah saya sangat mengagumi Bapak.
Saya setuju bahwa perubahan negara itu diawali dengan mengubah pendidikannya.
Karena generasi peneruslah yang menentukan masa depan negara ini.
Saya bangga saat Bapak menjadi mentri pendidikan.
Saya juga bangga dengan program Indonesia Mengajar.
Saya sangat ingin bergabung dalam program Indonesia Mengajar. Cita-cita saya dari dulu adalah menyisihkan waktu saya untuk nembagikan ilmu kepada anak-anak yang tidak mampu tanpa imbalan.
Sayang, harapan saya untuk ikut program Indonesia Mengajar harus disimpan rapih karena saya baru lulusan Diploma.
Pak, saya sangat bangga saat melihat Bapak menjadi calon gubernur. Harapan saya adalah Bapak akan membantu banyak anak2 di Jakarta yang putus pendidikan karena faktor ekonomi.
Tapi Pak...
Hari ini dari lubuk hati saya yang paling dalam saya sangat kecewa.
Saya kecewa sekali saat menonton sebuah program TV dan Bapak membawa nama Indonesia Mengajar dalam kampanye Bapak.
Pak,
Buat saya anak-anak muda yang ikut program Indonesia mengajar adalah PAHLAWAN.
Saya sempat baca buku tentang mereka. Ada diantara mereka yang meninggalkan masa kejayaan karir mereka demi masa depan anak-anak di pedalaman.
Saat saya melihat Bapak menyebut program tersebut dalam kampanye, yang ada dipikiran saya adalah 'Mengapa Bapak memanfaatkan ketulusan pemuda-pemuda itu untuk POLITIK?'. Mereka ikut dalam program Bapak itu untuk Indonesia Pak, bukan untuk Bapak. Tolong lah Pak, jangan kotori nama mereka untuk kepentingan Bapak. Saya jadi berpikir, Apakah program-program tersebut dulu Bapak buat itu memang tulus untuk mereka? Atau untuk mengangkat nama baik Bapak semata?
Apakah karena pendidikan merupakan bidang favorite Bapak jadi Bapak memanfaatkan hal ini sebagai batu loncatan Bapak dalam dunia politik?
Saya minta maaf jika kalimat saya ini kurang baik untuk Bapak.
Saya mendukung Bapak sebagai Bapak pendidikan. Tapi saya tidak mendukung Bapak sebagai calon gubernur Jakarta.
0 komentar:
Posting Komentar