Pernikahan dini akhir-akhir ini sering kita dengar
dimana-mana. Gak masalah sih menikah
muda asalkan sudah siap secara fisik, mental dan iman. Masalahnya kalau belum
siap tapi nikah dini kemungkinan berpisah dan keluarganya berantakkannya itu
sangat besar!
Dalam tulisan kali ini, saya akan menceritakan sebuah kisah
tentang seorang yang saya kenal.
Saya punya kenalan, wajahnya tampan, bodynya bagus karena
sering fitnes, dan dia penggila bola.
Sayang, meski wajahnya tampan tapi otaknya rendah, meski sudah dewasa,
kelakuannya seperti anak kecil sekali. Aku tidak menyalahkannya jika dia tumbuh
dengan jiwa dan mental yang tidak dewasa-dewasa. Dari kecil dia tidak
dibesarkan oleh orangtuanya. Ibunya sibuk kawin cerai. Kerja gak jelas, tapi pacaran terus. Dia punya
adik tiri satu, dan sepertinya pertumbuhannya juga gak jauh beda buruknya dengannya.
By the way, capek
juga ya manggilnya dia, gimana kalau kita panggil saja dia Doni, tapi tentu
saja itu nama samaran..
Suatu hari saat umurnya 22 tahun, ia mengumumkan kepada
keluarga (gak semuanya) yang punya
hubungan baik dengannya, bahwa ia akan menikah. Tentu saja kabar itu cepat
menyebar di keluarga besar, dan semuanya shock.
Istrinya lebih tua dari dia, mungkin kurang lebih sekitar 10 tahunan. Usuk demi
usuk, selidik demi selidik, ternyata wanita ini sudah hamil tujuh bulan.
Setelah ia memberikan motor, handphone, uang kepada Doni, ternyata ia
memberikan mahkota, alias keperawanannya.
Wanita ini bukanlah wanita yang menurutku tipenya Doni. Aku
kenal baik dengan Doni. Mantan-mantannya Doni cantik-cantik, bodinya oke-oke,
dan rata-rata orang Cina dan pastinya berduit. Tapi yang kali ini tubuhnya
pendek, kulitnya hitam, kurus, rambutnya pendek, dan jauh dari imut-imut. Gak
mau menghina sih, aku hanya menceritakan fakta dan keterkejutanku saat melihat
wanita calon istri kerabatku ini.
Mereka menikah, dan dua bulan kemudian punya anak perempuan.
Sejak itu aku tidak pernah berkomunikasi dengan Doni lagi. Aku hanya sesekali
ngepoin Facebooknya dan melihat foto dia dan anak istrinya saat mereka sedang
liburan. Mesra dan harmonis sekali kelihatannya.
Dua tahun telah berlalu, tepatnya bulan July 2013, ada lagi
kabar tentang Doni yang menyebar di keluarga besarnya, dan sampai di telingaku.
Doni mengguggat cerai istrinya, dan bahkan ia sering memaki istrinya dengan
sebutan anj*ng, b*bi. Aku sangat sedih mendengarnya. Mungkin aku adalah orang
yang dipihak Doni, karena aku tidak mengenal istrinya Doni, namun sebagai
wanita aku bisa merasakan betapa hancurnya saat ini perasaan istrinya Doni. Sudah
hamil sebelum nikah, ternyata pernikahannya juga hanya seumur jagung, mana
anaknya perempuan harus ia besarkan sendiri. Betapa malangnya wanita ini.
Mungkin beberapa tahun lalu ia pernah bangga menjadi bagian
dari hidup seorang pria tampan , yaitu Doni. Mungkin setahun yang lalu ia
pernah bahagika memiliki buah hati dengan orang yang ia cintai, tapi tahun ini
ia harus menerima kenyataan bahwa ia terbuang. Doni menceraikannya karena ada
wanita yang lebih cantik, dan pastinya lebih kaya yang mencintainya.
Kita adalah manusia. Kalian tahu apa bedanya manusia dengan
kucing? Manusia diberikan oleh Tuhan akal dan budi untuk mengetahui mana yang
baik dan mana yang buruk. Bagaimana mungkin manusia bisa menjalin hubungan
seperti kucing begini? Kucing tidak setia, setiap hari berganti pasangan.
Kucing betinanya hamil, yang jantan mana peduli. Apakah kita mau disamakan
dengan kucing?
Pernikahan adalah hal yang sakral, bukan mainan. Seharusnya
kita bisa lebih dan lebih menghargai itu.
Untuk para wanita, sebaiknya kalian lebih hati-hati terhadap
pria tampan berwajah malaikat. Cek dulu, dewasakah dia, pintarkah dia,
berotakkah dia, setiakah dia? Atau dia seperti kucing, hobby berganti-ganti
pasangan dan menghamili semua wanita? Begitu pulah kepada pria, coba cek dulu
wanita pilihan kalian sebelum kalian memutuskan untuk hidup bersama selamanya..
Mantab Broo************************************
BalasHapus